Tembilahan – Dua orang korban perkelahian berdarah, Udin (warga Sungai Buluh) dan Yan (warga Sungai Bela), masih terbaring lemah diruang perawatan RSUD Puri Husada Tembilahan. Perkelahian melibatkan beberapa warga Desa Sungai Bela dan Desa Sungai Buluh ini menyebabkan dua warga meninggal dunia.

Berdasarkan pengamatan infoinhil diruang perawatan tersebut terlihat kedua korban terbaring dengan menderita luka dibagian tubuhnya, terlihat Yan menderita luka cukup parah dibagian punggung, sedangkan Udin tidak begitu kelihatan luka-lukanya, karena badannya ditutupi selimut.

Mereka ini merupakan korban dari perkelahian berdarah pada Rabu (10/12) sekitar jam 14.30 Wib di Desa Sungai Bela. Pada saat itu korban Yan akan turun melaut, tiba-tiba datang tiga orang tak dikenalnya dan langsung menyerang dengan menggunakan senjata tajam. Diduga, mereka ini dari kerabat yang beberapa waktu lalu keluarganya terlibat perselisihan kecil dengan warga Sungai Bela.
“ Saat itu tiba-tiba datang tiga orang yang tak saya kenal dan langsung menyerang dengan senjata tajam.
Saya berusaha mengelak, namun akhirnya punggung saya kena dan saya pun terjatuh dan tak sadarkan diri,” cerita Yan kepada infoinhil, Kamis (11/12) di RSUD Puri Husada Tembilahan.

Diduga, saat itu dilokasi kejadian juga berdiri tak jauh korban Nasir Pendek (warga Sungai Bela yang meninggal dunia), sehingga akhirnya ia juga turut menjadi sasaran tiga orang pelaku ini. Korban Nasir tewas dilokasi dengan menderita sejumlah luka tusukan ditubuhnya.

Warga yang melihat kejadian ini mulai berdatangan kelokasi dan berusaha mengamankan para pelaku tersebut, namun ketika didekati tiga orang tersebut menyerang kepada warga tersebut. Warga yang marah dan merasa terancam kemudian balik mengamuk. Seorang tewas, satu menderita luka cukup parah dan seorang lagi berhasil melarikan diri saat itu.

Pasca kejadian itu suasana kedua desa mencekam dan warganya pun berjaga-jaga sampai pagi. Terlihat puluhan personil kepolisian diturunkan kelokasi kejadian, para tokoh pemuka masyarakat kedua desa, Upika dan tokoh pemuda berusaha menenangkan warganya. Kapolres Inhil AKBP Drs Marudut Hutabarat membenarkan adanya perkelahian yang menewaskan dua warga tersebut. Menurutnya, peristiwa ini bukan bentrok sebagaimana yang diberitakan beberapa media massa, namun hanya dipicu perselisihan biasa yang diantaranya melibattkan kerabatnya untuk menyerang.

Saat ini, pihaknya ujar Marudut masih berkonsentrasi memulihkan kondisi dan puluhan personil kepolisian masih terus berjaga-jaga. Untuk mengantisipasi jangan sampai perselisihan ini berkembang menjadi isu SARA.

"Situasi dan kondisi disana saat ini sudah kondisif. Namun anggota tetap stand by dilokasi. Ini semua juga tidak lepas dari upaya unsur Upika Kecamatan Kuala Indragiri bersama tokoh masyarakat dan pemuda yang melakukan pertemuan untuk meredakan situasi dan menjaga warga kedua desa tersebut,” sebutnya.

Menurut keterangan yang berhasil dirangkum oleh infoinhil, siang ini akan digelar pertemuan lanjutan guna memastikan tidak akan ada lagi bentrokan susulan.

Wakil Bupati Inhil, Rosman Malomo, Dandim 0314 Inhil, Letkol CZI Benny Oktaviar, MDA, Asisten I Sekdakab Inhil, Alimuddin dan unsure Muspida Inhil baru saja bertolak menuju kelokasi kejadian untuk melihat situasi kedua desa tersebut dan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemuda kedua desa tersebut. (spt/my)

Kapolres Indragiri Hilir

AKBP Drs. Marudut Hutabarat

Stop NARKOBA !!!

Laporkan Segala Tindak KEJAHATAN

GRATISSS........... !!!!!!!